Mending dia marah aja, meledak-ledak, pukul juga boleh, tapi habis itu balik lagi, manja, ceria. Daripada gini, membuatku jadi menyesali hubunganku dengan Cellina. Trus jawabnya singkat banget, bikin makin horror aja, aku tahu aku salah, masa laluku tentu tak sebaik dan seputih masa lalu dia, tapi, bukankah seseorang di berikannn wadah untuk taubat? Dan aku sungguh menyesali hubungan masa laluku yang sduah terlanjut dan tak mungkin aku ulang lagi, andai bisa memilih, aku akan memilih patuh pada perintah orang tua. Gumam Langit dalam hati sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar. Matanya terpejam berusaha untuk melupakan semua kegilaan yang pernah terjadi dengannya kala itu, saat itu dia adalah pria bodoh yang di butakan cinta. “Kita makan d

