Dalam tidurnya, Lify merasa ada yang menekan dadanya begitu erat hingga dirinya merasa sulit untuk bernafas. Keringat membanjiri tubuhnya, bahkan baju tidurnya pun sampai basah di bagian punggung dan d-a-d-a. Tidur gadis itu terlihat tidak tenang. Tubuhnya terus bergerak ke sana-sini dan kakinya menendang-nendang selimut hingga selimut tebal itu terjatuh dari kasur. Tangannya meremas seprai kuat-kuat dan kadang memukul kasur di dekat tubuhnya sendiri. "Lify..." Samar-samar Lify seperti mendengar suara Shevia yang memanggilnya. Suara itu tidak terdengar jelas dan lantang, tapi Lify bisa menyimpulkan jika itu suara Shevia. "Hah... Hah..." akhirnya Lify bisa terbangun dari tidur tidak nyamannya. Gadis itu terduduk dengan tubuh yang dibanjiri oleh keringat. Lify masih mencoba mengatur naf