Di sela-sela kesibukan ingin menuntaskan teror para hantu dan entah teror dari mana lagi. Adit beserta teman-teman OSIS-nya juga sedang disibukkan dengan pergantian ketua OSIS yang baru. Saat ini mereka sedang sibuk menghitung suara dari para siswa-siswi beserta guru yang sudah memilih sesuai dengan pilihan hati mereka. Calonnya tidak jauh-jauh dari anggota OSIS sendiri yang masih duduk di kelas sebelas. Entah sudah berapa lama mereka ada di ruang OSIS sambil membuka kertas-kertas kecil berisi nama para calon. “Sudah jelas ini mah siapa pemenangnya.” seru Angel, dia merasa sudah enggan berada di dalam ruang OSIS lebih lama lagi. Meski yang membuka kertas-kertas kecil itu adalah anggota OSIS, tapi hanya mereka yang sudah berada di kelas dua belas. Memang sengaja kelas sepuluh dan sebelas