Dita memakai helm kemudian menjalankan mesin motornya. Dia baru saja mengatarkan Rani pulang dan kali ini dia harus segera menemui Indra. Dengan kecepatan seratus kilometer per jam, Dita mengendarai motornya dengan hati-hati. Tidak ada toleransi untuk menunda dirinya bertemu dengan Indra. Sepanjang perjalanan Dita tidak henti-hentinya menangis. Dia masih benar-benar tidak menyangka terhadap apa yang Rani alami. Ini begitu menyakitkan hatinya. Bahkan cuaca seolah sejalan dengan hatinya, hujan turun dengan derasnya sehingga Dita harus hujan-hujanan. Ya, hujan itu tidak membuat Dita berhenti atau meneduh, malah Dita semakin kencang mengendarakan motornya. Dia hanya ingin segera sampai dan menemui Indra tanpa peduli tubuh dan pakaiannya sudah basah kuyup. Air mata Dita seakan ikut larut bers