“Sabrina adalah salah satu penyanyi di sebuah kafe, dia cantik dan sangat ramah. Usianya seumuran denganmu, Sayang. Saat itu aku menyukainya, dia juga tampaknya menyukaiku. Sampai pada akhirnya kami berpacaran. Kami sering duet, dan manggung di tempat yang sama,” jelas Indra. Saat ini Indra dan Dita sudah ada di mobil dengan posisi duduk saling menyerong. Mereka tidak mau membicarakan ini tepat di depan makam Sabrina. Jujur, Dita merasa cemburu, tapi itu sudah terjadi sebelum dirinya mengenal Indra. Dita kemudian menunggu Indra melanjutkan kalimatnya. “Empat bulan setelah kami berpacaran, Sabrina hamil.” Sungguh, penjelasan Indra membuat Dita sangat terkejut. Ya Tuhan, dia tidak menyangka Indra bisa melakukan itu. Dita menunjukkan ekspresi seakan ingin marah, tapi Indra langsung menyent