“Aku di rumah sakit,” Wisnu akhirnya bisa menghubungi Dheana, mencuri waktu di sela kebersamaannya dengan Erika. “Kenapa, Kak Wisnu sakit?” Terdengar nada khawatir dari seberang sana. “Bukan aku, tapi Erika.” “Kak Erika sakit apa?” “Asam lambung, kamu sudah pulang?” Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, memang belum waktunya Dheana pulang. “Belum, sebentar lagi. Pantas saja abu Sofi dan Pak Arfa terlihat gelisah sejak tadi. Ternyata Kka Erika sakit.” “Iya.” “Aku nggak boleh jenguk ya, jam besoknya pasti udah abis.” “Iya. Nggak usah kesini dulu, nanti saja kalau kondisi Erika sudah membaik.” Terdengar helaan lemah, sepertinya Dheana kecewa. “Baiklah, semoga Kka Erika cepat sembuh.” “Hati-hati, jangan pulang terlalu larut. Pakai jaket dan tutup wajahmu dengan masker.”