“Ya gue sih ngga nolak untuk ambil spesialis, tapi ngga tega Bang ninggal Rumi. Lo tau sendiri PPDS di sini gimana sadisnya. Banyak lho yang depresi, Bang. Rumi juga masih nyusu kan. Rumi kalau dikasih dot pasti dia lempar. Stok asi perah gue aja kan masuk ke bank asi RSPI terus.” Andara lagi agak sensi berhubung sahabatnya – setidaknya selama ini Andara menganggap demikian – sering nyindir-nyindir. Si anak ini sudah memulai program spesialisnya. Terus, jumawa gitu deh. Katanya, ngapain kuliah kedokteran kalau ujung-ujungnya cuma jadi irt? Punya SIP dan STR tapi ngga dipakai. Cuma jadi dokter klinik. Apalagi Andara dari keluarga dokter. Dulu Mama juga hamil-hamil tetap jalan PPDS. Mana Eza kan dokter spesialis, emangnya ngga kepingin sejajar sama suami? Waaah! Gue aja dengarnya mendidih!
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


