Perpisahan

1936 Words

Jedidah menatap Zarin yang terlelap di kamar yang biasa mereka tempati dulu, saat masih bersama sebagai suami dan istri. Namun, ia tidak masuk ke kamar itu. Hanya berdiri di ambang pintu, menatap sosok wanita yang kini terlihat lebih rapuh dibanding terakhir kali ia melihatnya. Zarin masih berada di mansion. Kecelakaan itu membuatnya terpuruk, kehilangan kedua orang tuanya dan juga neneknya dalam satu malam. Tidak mudah bagi siapa pun untuk menghadapi kenyataan seperti itu, bahkan bagi seseorang yang terlihat kuat sekalipun. Saat Jedidah masih menatap ke dalam kamar, seseorang mendekat. Manajer pribadi Zarin. “Pak, mau masuk?” tanyanya dengan suara yang sopan. “Zarin hari ini banyak sekali menangis. Mungkin kehadiran bapak bisa menenangkannya.” Jedidah menggeleng, tetap tidak beranjak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD