"Awww, sakit Sayang." "Aku ingin ke kamar mandi," gumam Adwina. "Sanggulmu belum dilepas," Ridwan mendudukan Adwina di depan cermin, Adwina berusaha menggapai kain batiknya, lalu ia tutupkan ke bagian depan tubuhnya. Ridwan tertawa melihatnya, tangannya bekerja cekatan melepaskan apa yang menempel di kepala Adwina. "Sudah selesai, kita mandi berdua ya." Ridwan menatap wajah Adwina dicermin, Adwina balas menatapnya. Ridwan menaikan kedua alisnya dengan tatapan menggoda. Adwina menunduk untuk menyembunyikan semburat merah di wajahnya. "Mandi sama-sama ya," bujuk Ridwan. "Ehmmm," Adwina menganggukan kepalanya, sesaat kemudian Adwina terpekik, karena Ridwan mengangkat tubuhnya. "Mas, Mas, turunkan nanti jatuh!" seru Adwina, kedua tangannya memeluk leher Ridwan dengan kuat. Ridwan t