"Siapa kamu berani menghubungi istriku!" tanya Arka dengan nada yang terdengar sangat menakutkan, karena Arka sudah dipenuhi amarah karena rasa cemburunya. "Maaf, Tuan. Justru saya yang ingin bertanya pada istri Anda, karena kemarin saya tidak menerima panggilan dari istri anda." Kata pria dibalik telepon, membuat Arka murka. Arka langsung mematikan sambungan telepon tersebut secara sepihak, dan kembali masuk ke dalam kamar, lalu mengunci semua pintu, baik itu pintu kamar, jendela dan semuanya di kunci. "Sayang, kamu tidak mungkin membalas ku dengan mengkhianatiku seperti yang kamu lihat dari ku, kan!" gumam Arka dengan mata yang terlihat memerah karena menahan tangis. Andai saja Dita belum tidur, Arka pasti akan menginterogasi Dita. Sayangnya yang saat ini Arka lihat Dita tidur nyenya