Senyuman Kenanga terlihat sangat lebar tatkala melihat sesuatu yang disuguhkan di depannya. Semua tanpa perencanaan yang matang tapi berhasil membuatnya sangat terkejut. Dimana kini Jayden tengah mengajaknya pergi ke sebuah gereja yang dimana hanya ada mereka berdua. "Untuk apa kita kesini, Jay?" Kenanga bertanya dengan raut wajah bingung. "Ah astaga, mana aku pakai piyama doang lagi," keluh Kenanga tatkala melihat bajunya. Jayden memegang kedua lengan Kenanga hingga keduanya berhadapan. "Kemarin aku berjanji untuk menikahimu setelah kau sembuh. Tapi masih banyak hal yang perlu aku selesaikan." "Tidak apa-apa, Jay. Aku mengerti—" "Kenanga." Jayden menggeleng pelan, mengertakkan pegangan tangannya pada lengan wanita itu. "Sebelum aku menyelesaikan misiku, aku ingin kita membuat sumpa