Tulisan kecil rapi itu menjadi pusat perhatian Nindy saat ini. Ia masih berjibaku di depan laptop meski waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Di sampingnya sudah ada macha latte hangat yang baunya menguar cukup kuat. Sesekali Nindy meminumnya, lalu mengerjakan tugas kembali. Namun, beberapa saat kemudian terdengar suara pintu yang terbuka membuat matanya melirik sedikit. Ethan baru saja keluar dari kamar dengan hanya memakai kaos tanpa lengan dan celana panjang. Pria itu sejak sore sudah disini, tapi Nindy belum berbicara sama sekali. Ethan mendekati Nindy, wanita itu berpikir Ethan akan meminta sesuatu darinya. Namun ternyata salah, Ethan menyalakan televisi dan mengambil bermain game di sana. Nindy mengerutkan dahi, lagi-lagi mencuri pandang ke arah pria itu. Tidak biasanya Ethan dia