Bab 22 - Pagi yang Nikmat

1350 Words

Keesokan paginya…. Sara saat ini sedang lari pagi yang bukan sekadar menjadi rutinitasnya saja, melainkan sebagai salah satu cara untuk menjernikan pikirannya. Sara bertanya-tanya … jika seandainya Dwiki mengungkapkan perasaannya sebelum Ravi datang, apakah Sara akan tetap se-bingung ini? Apakah Sara akan langsung menerima perasaan pria itu? Sara tidak tahu! Sara bahkan tidak bisa memahami perasaannya sendiri. “Aku memang aneh,” batin wanita itu, masih sambil berlari mengelilingi area yang biasa dilewatinya saat berlari pagi seperti ini. Sebelum pulang, Sara sejenak mampir di warung bubur ayam yang menjadi salah satu menu sarapan favorit di Senjaratu. Salah satunya Sara. Ah, bahkan sebelum tinggal di Senjaratu pun Sara hampir setiap hari sarapan bubur ayam karena memang praktis dan rel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD