Bab 37

1083 Words

Sebuah mobil hitam berhenti di tikungan menuju kawasan villa Puncak. Dari dalam mobil, Reyhan menatap tajam ke arah jalanan menanjak yang mengarah ke villa milik keluarga Adiputra. Tangannya menggenggam ponsel erat, wajahnya dipenuhi amarah karena kedua orang tua Tristan membawa Alena, untungnya, dia ada di sana malam itu. “Alena... kalau kamu tidak bisa jadi milikku, maka tak ada seorang pun yang boleh memilikinya,” gumamnya pelan. Ia menekan nomor seseorang. “Semua sudah siap?” tanyanya dingin begitu sambungan tersambung. “Siap, Pak. Kami tinggal menunggu perintah. Rumah itu akan tampak seperti kebakaran akibat korsleting. Tak seorang pun akan curiga,” jawab suara di seberang. Reyhan tersenyum tipis. “Bagus. Tunggu aba-aba dariku. Aku ingin memastikan dulu semuanya berjalan lanc—”

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD