Pagi-pagi sekali, suara dering telepon dari atas meja membuat Tristan terbangun. Ia terkejut melihat nama salah satu manajernya tertera di layar. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi. Perasaan tak enak langsung menyelimuti dadanya. “Hallo, Dimas?” gumamnya serak, masih mengucek mata. “Maaf Pak, saya tahu ini terlalu pagi, tapi kita punya masalah besar. Server kantor diserang virus. Semua data keuangan, laporan klien, dan sistem internal lenyap. IT sudah coba recovery, tapi nihil. Sepertinya ini ransomware.” Tristan langsung terduduk. “Apa?! Sejak kapan ini terjadi?” “Kami baru sadar tadi malam sekitar jam dua, Pak. Kami pikir hanya gangguan biasa, tapi saat dicek... semuanya hilang. Bahkan backup otomatis di cloud juga terkunci.” Tristan mengumpat pelan. Keringat dingin mengucur dar