109. Mengajak Ke Rumah Mertua

1155 Words

Kringg ... kringg! Suara alarm dari jam weker, menggema di dalam kamar apartemen minimalis milik Alfian. Lelaki yang kini masih berada dalam selimut, mulai terusik tidurnya. Dengan perlahan kedua matanya terbuka, Alfian mencari jam weker di atas nakas untuk mematikan agar tidak terus berbunyi. 'Iya ... iya ... aku bangun, sudah, jangan berisik.' 'Huft ... padahal aku masih mengantuk, apa tidak bisa seharian ini aku tidur dan bersantai di apartemen?' gumam Alfian mengeluh. Alfian masih mengingat, kalau semalam ia tidur sudah larut malam dan hampir pagi ia baru memejamkan kedua matanya. Hatinya terus terusik, oleh perkataan mamanya, yang tidak menyukai Namira calon istrinya. Setelah sesaat duduk di atas ranjang, sembari mengumpulkan kekuatannya. Kini Alfian menyibak selimut, yang semu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD