Brugh! Lova menjatuhkan tubuhnya ke ranjang dengan posisi tengkurap. Waktu hampir tengah malam dan ia baru bisa ke kamar untuk beristirahat setelah membereskan kekacauan sebelumnya. Semua orang itu sudah pergi sekarang, dengan ancaman yang Zegan berikan layaknya pembunuh bayaran, mereka semua terbungkam. Bukan cuma itu, Zegan juga mengancam dengan bukti cctv, terlihat jelas semua seperti sudah direncanakan bagaimana pria asing dengan sengaja membuka kunci pintu depan. Jika memang berniat melakukan perselingkuhan, harusnya justru tak melakukan itu, bukan? Lova mengambil napas terlihat dari punggungnya yang terangkat dan kembali turun saat mengembuskannya. Ia kemudian membalikkan badan membuatnya menghadap langit kamar. “Rasanya aku ingin pindah,” ucap Lova saat Zegan baru saja memasuki