77. Teman Lama

1408 Words

“Aku tak mengira kita bisa bertemu di tempat ini, Lova.” Perhatian pria itu sepenuhnya tertuju pada Lova setelah berdiri di hadapannya sementara, Lova menatapnya dengan mata berkedip pelan. Ia tengah mencari memori dalam otak, kiranya siapa pria di hadapannya itu? Pria itu menggoyangkan tangannya di depan wajah Lova. Sambil tertawa kecil ia mengatakan, “Apa kau terpesona melihatku? Kau sampai tak berkedip seperti itu.” Zegan mendesis kasar. Ia segera mengambil langkah dan berdiri di depan Lova seakan menjadi tembok pagar. “Siapa yang kau maksud?” ucapnya dengan aura kehitaman seolah menguar dari tubuhnya. “Eh?” gumam pria itu yang mana wajahnya tampak terkejut saat Zegan tiba-tiba berdiri di depannya. Ia setengah berjinjit menengok Lova di belakang Zegan kemudian kembali menatap Ze

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD