36 (POV Angga + Dinda)

1396 Words

POV Angga "Bunda benar-benar pusing," kata Bunda, ia mengemudi sambil sebentar-sebentar memijit keningnya. Wajah Bunda terlihat pucat. Matanya berkaca-kaca seperti akan menangis. "Jika Bunda pusing, biar Angga saja yang mengemudi," kataku. Bunda menoleh sekilas. "Bunda bukan pusing karena sakit kepala, tapi pusing memikirkan semua ini, Ga." Ditariknya napas panjang. "Apa yang harus Bunda katakan pada ayahmu jika resepsimu sampai batal, Ga? Ayahmu juga Bunda, pasti akan kehilangan muka. Banyak rekan bisnis ayahmu yang diundang, Ga." Bunda lagi-lagi menarik napas panjang, lalu membuangnya perlahan. Wajah Bunda terlihat amat ketakutan seolah sedang membayangkan sesuatu yang mengerikan. Bunda akhirnya menepikan mobil lalu menutupi wajahnya dengan telapak tangan. Aku mendekat dan merangk

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD