68

1556 Words

POV Yana "A-duuh." Aku meringis saat tubuhku tersungkur jatuh ke lantai. Andika tiba-tiba saja mengangkat kakinya menghalangi jalanku saat aku lewat di sampingnya hingga aku pun jatuh. Kulihat beberapa orang di kantin menatap ke arahku juga Andika. Andika tertawa kecil dengan tatapan mencemooh. "Ha ha, maaf, sengaja! Salah siapa kamu berani-beraninya tinju Kak Rama! Kamu dan Adinda Kemala Dewi sama erornya!" ucap Andika dengan tatapan sebal lalu ia melangkah ke arah teman-teman dekatnya yang duduk di kursi tengah tertawa kecil memandang kemari. Aku mengepalkan tangan dengan jengkel, namun memilih tak meladeninya. Padahal dia sudah menjatuhkanku waktu itu. Sepertinya, makhluk menyebalkan itu benar-benar penuh dendam. Aku menuju ke arah Putri yang tengah mengobrol dengan Naya, Andini dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD