“Tadi Mama lihat, mbak Ani buang bungkus paket dan di sana ada nama kamu. Kamu pesan mi lidi pedas level set.an!” ucap ibu Violita yang meski tengah mengomel, masih penuh kelembutan. Ia berdiri tepat di hadapan Swan lantaran Danian bersembunyi di balik punggung Swan.
“Itu beneran buat Kak Swan, Ma. Lihat, Kak Swan makannya belepotan sampai ke d**a-d**a. Jangan lupa ganti baju loh, Kak. Takut d**a Kakak juga jadi panas,” bawel Danian sengaja menunjuk sisa bumbu cabai bubuk yang ada di kaus bagian d**a Swan. Namun ia hanya melongok beberapa saat. Sebab ia buru-buru kembali sembunyi di balik punggung Swan.
“Aduh ... ini aku harus berbohong lagi. Asli, aku takut banget apalagi kalau harus bohong ke orang tua!” batin Swan yang memang trauma jika harus berbohong kepada orang tua.
“Aku yang ma
