Eps. 13 Izinkan Aku Menikah

1226 Words

Pagi itu, matahari masih malas menampakkan diri, dan langit berwarna abu-abu samar. Haris baru saja melangkah keluar dari kamarnya, mengenakan kemeja kerjanya yang rapi saat mendengar derap langkah kaki dari arah ruang tamu. Tatapannya bertemu dengan sosok Sanvi yang berjalan cepat, mengenakan seragam loreng dinasnya yang gagah. Tatapan mereka hanya bertaut sekejap—namun dalam sekejap itu, ada sesuatu yang tertahan, sesuatu yang tak terucapkan. Sanvi masih marah. Wajahnya datar namun keras. Ada panas di matanya, kemarahan yang tak sempat reda sejak semalam. Haris hanya bisa menatapnya, berharap ada ruang untuk berbicara, meski ia tahu harapan itu nyaris sia-sia. Sanvi tidak mengatakan apa pun, tidak mengangguk, tidak menyapa, bahkan tidak sekadar berpura-pura ramah. Dia hanya berjalan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD