Bab 19 Suara Lama

1189 Words

Andini baru saja keluar dari ruang rapat ketika seseorang memanggil namanya dari ujung lorong. “Din.” Ia berhenti. Kakinya mendadak dingin dan langsung merinding. Tanpa menoleh, Andini sudah tahu siapa yang manggil. “Din… ini aku.” Roy datang. Jasnya rapi. Senyumnya canggung. Seperti pria tak tahu malu, yang sudah membuang, tapi terus datang tanpa diundang. Andini tak menjawab. Hanya berdiri. Tak ingin mendekat, tapi tak ingin lari. Dia bukan pengecut! Roy melangkah perlahan. “Kamu kelihatan lebih cantik sekarang.” Andini mendengus, "Tentu saja, suamiku kaya dan ngasih modal. Bukan cuma basa-basi dan ngasih cinta doang." "Aku cuma ingin dicintai apa adanya." "Lawak. Ujungnya kamu tetap memilih wanita yang sesuai lingkungan sosialmu, kan?" "Sayang, aku nggak punya pilihan." "Pen

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD