Kompensasi

1842 Words

Kaisar masih diam mencerna apa yang baru saja disampaikan oleh ayah mertuanya. Raut wajah juga sorot mata pria paruh baya yang terhalang kacamata itu terlihat penuh penyesalan. Pun dengan wajah wanita yang duduk di sampingnya yang terus berkabut mendung. "Aku tahu ini pasti sulit, tapi mohon untuk bisa dijadikan pertimbangan Nak Kaisar." "Aku tidak bisa berbuat apa-apa!" Tegas Kaisar. Tania terperanjat. Meski sejak awal tahu menantunya itu pasti akan menolak usulan suaminya, tapi dia tak menyangka akan begini reaksi Kaisar. "Tolong, setidaknya pikirkanlah sekali lagi." "Aku tidak mau sampai kecolongan lagi. Kristal sangat berharga bagiku, dan aku tidak mau mengambil resiko." "Kau berlebihan," seloroh Tania. "Nyawa Kristal hampir saja melayang, dan kita semua tahu akibat ulah siapa i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD