Menginginkan Lebih

1719 Words

Kristal mengetuk pintu kamar Kaisar. Dengan tubuh bergetar hebat, dia berusaha mengatur laju darahnya yang terasa mengalir lebih cepat. Degup jantung wanita itu pun tak beraturan. Karena daun pintu tak kunjung terbuka, Kristal pun menekan lonceng kecil yang ada di dekat pintu. Ia lupa jika setiap kamar dalam bangunan ini didesain kedap suara. Tak lama berselang, pintu pun terbuka secara otomatis. Kaisar masih duduk anggun di atas kasur super mewah dengan balutan seprai berwarna tosca. Seperti biasa, setiap langkah Kristal begitu anggun dan gemulai. Percayalah, tidak ada satu pun dalam diri Kristal yang tak Kaisar sukai. "Kau terlambat dua menit, Nona." Kaisar melirik arloji yang masih membelit pergelangan tangannya. "Salahkan dirimu, aku sudah berdiri cukup lama di depan pintu hanya unt

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD