Langit telah menjelaga meninggalkan sisa warna keemasan yang masih menitik di batas cakrawala. Suhu udara berangsur menjadi dingin dibarengi titik-titik air yang mulai luruh dari langit.
Yura melirik jendela kaca di depannya, mulai mengembun. Tatapannya berpindah pada alat penunjuk waktu yang menggantung di dinding.
"Ah, aku sampai lupa tidak mengabari Jerry. Pria itu pasti akan mengomel nanti." Menyambar ponsel yang sejak pagi sama sekali tak ia sentuh.
Tak ada pesan ataupun sesuatu dalam ponsel itu yang menarik bagi Yura untuk memegang benda itu. Sejak pagi begitu ia sampai di sana, yang Yura lakukan adalah sibuk menemui tamu yang kebanyakan berasal dari donatur.
"Panjang umur," gumamnya pelan saat melihat kontak dengan nama Jerry berkedip di layar. Dia baru akan menghubungi Jerry da
