Perjalanan Hidup

1971 Words

Genggaman tangan Kaisar semakin mengetat. Mata elangnya tak henti menatap ekspresi wajah dokter perempuan beranak dua yang masih sibuk meneliti layar di hadapannya. Dokter Melati kembali menggerakkan transducer di perut Kristal. Tak lama berselang wanita itu menghembuskan napas lega, meletakkan kembali peralatan medisnya. "Bagaimana, Dok?" Tanya Kaisar tak sabar. "Tidak ada yang perlu dicemaskan. Kandungan nona baik-baik saja, saya menemukan ada dua kantung janin dalam rahim nona." "Maksudnya bagaimana?" Tiba-tiba saja Chaca menjerit histeris. Sepasang suami istri itu saling bertatapan, masih belum mengerti dengan penjelasan dokter juga reaksi aneh Chaca. "Selamat ya temanku, si kepala batu. Kau memang hebat." Chaca terus memukul bahu Kaisar dengan begitu bersemangat. "Kenapa kau

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD