Bukan Petaka Melainkan Anugerah

1811 Words

"Kenapa menatapku begitu, Kris?" Senyuman di wajah cantik itu terus merekah. "Aku hanya masih belum menyangka dengan semua kejadian ini. Aku sangat membencimu saat awal hidup denganmu, aku bahkan sempat berpikir jika kau adalah orang gila." "Tidak masalah karena memang kenyataannya aku gila, dan aku gila karenamu." Kristal memekik saat suaminya mencium wajahnya berulang kali. "Mengetahui banyak fakta baru, aku menjadi tahu ternyata selama itu kau mencintaiku." "Ya, rasa cintaku padamu tak pernah berubah sejak dulu, bahkan semakin bertambah setiap harinya." Kaisar menyahut. "Aku mencintaimu, Kai." "Biru. Kau dulu selalu memanggilku dengan sebutan Kak Biru." "Apa kau mau aku memanggilmu begitu lagi?" "Tidak usah diganti juga tidak apa-apa. Mendengarmu memanggilku dengan begitu lemb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD