"Perhatikan piringmu dan bukannya memperhatikanku. Aku tahu aku sangat tampan tapi kau harus makan sekarang dan makanannya ada tepat di hadapanmu." Kristal hampir tersedak karena separuh isi mulutnya belum ia telan sepenuhnya. Mereka sedang sarapan bersama di balkon kamar dengan Kaisar yang tengah duduk sambil memangku laptop di kursi agak jauh dari yang ditempati Kristal. 'Apa dia punya empat mata, bagaimana bisa matanya terus tertuju pada layar laptop tapi bisa tahu kalau aku sedang menatapnya?' Kristal berdehem untuk menetralkan gejolak di hatinya dan kembali fokus pada isi piringnya saat melihat pria itu menaruh komputer lipatnya lalu berjalan ke arahnya. "Apa kau mau aku menyuapimu?" bisik Kaisar menggoda. Kristal memutar bola matanya malas, menggeser piringnya dan melanjutkan s