Kabar Yang Tidak Menyenangkan (1)

2065 Words

POV Rheinatta Aku merasa demikian terdesak karenanya. Kini sudah amat sulit bagiku untuk mengelak. Serius deh, ini benar-benar bukan jenis pertanyaan yang aku harapkan. Enggak. Walaupun aku tahu jawabannya. Ya, aku sangat tahu. Bang Rusli menyentuh pundak kananku dengan lembut. “Rheina..” Aku memejamkan mataku. Hatiku terasa berat. “Hei, Rheina..,” ucap Bang Rusli sekali lagi, disertai elusan tangannya di pundakku. Uh! Rasanya aku ingin menjerit saja. Bisa nggak sih, kalau dia nggak begini? Pertanyaan ini beban banget buat aku, tahu nggak sih! Keluhku tak terucap. Lidah ini benar-benar terasa kelu. Namun aku berusaha untuk membuka mulutku. Secuil kesadaran seolah menggedorku, bahwa seberapa jauh pun aku berusaha untuk berlari, yang satu ini tampaknya bakalan sulit untuk aku hi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD