Revin tahu dirinya sangat cupu. Karena setelah berhasil mengajak Milda makan malam bersamanya di salah satu gerai rumah makan cepat saji itu, Revin tidak juga memanfaatkan waktu untuk mengatakan Milda apa yang seharusnya ia ucapkan sejak lama. Revin hanya terus mengulur waktu, hingga potongan kentang perlahan lenyap satu per satu dan es batu meleleh dan tercampur dengan air soda menjadi satu. Revin benar-benar payah. Tetapi Milda lebih payah. Mengapa perempuan itu dengan mudahnya menuruti ajakan Revin? Lalu untuk apa sejak bertemu di Adelaide setahun yang lalu dan juga di pertemuan-pertemuan berikutnya Milda susah payah meninggikan harga dirinya jika pada akhirnya dengan mudahnya ia mengalah pada egonya? “Lo udah nggak suka cocolin kentang goreng ke es krim?” Pertanyaan R