Dari berbagai macam spesialis yang tersedia di muka bumi, Milda tidak menyangka bahwa spesialis anaklah yang diambil Revin sebagai profesinya. Empat belas tahun terpisah ternyata memang membuat Milda tidak tahu apa-apa mengenai laki-laki di hadapannya saat ini yang sedang sibuk menuliskan resep obat di atas kertas. “Nanti obat yang pertama ini diminumnya sesudah makan, dua kali sehari. Nggak boleh kelewat. Sama ini saya kasih vitaminnya juga.” Revin menjelaskan sambil merobek kertas berisi resep obat yang harus Milda tebus tersebut dan memberikan kertas itu padanya. “Kala makannya harus banyak, ya? Biar cepet sembuh, habis makan minum obat dari dr. Revin.” “Iya, Om Dokter.” Milda bisa melihat interaksi keponakannya dan Revin yang dapat langsung akrab meski ini adalah perte