Ashilla termenung, perempuan itu kini tengah telentang di tempat tidurnya sambil menatap kosong langit - langit kamarnya sembari kembali mengingat pembicaraanya dengan ibunya tadi pagi. Napasnya terhela berat kala kepala berdenyut nyeri karena terlalu sibuk memikirkan ucapan ibunya. Padahal seharian ini Ashilla sudah mencoba mengalihkan ingatannya tentang perjodohan itu, tapi setelah ia pulang ke rumah pikirannya kembali memikirkan masalah itu. Jika ditanya apakah Ashilla benar - benar menerima perjodohan itu? Maka dengan lantang Ashilla akan menjawab tidak. Mau bagaimana pun, perjodohan ini tidak ada dalam daftar keinginan Ashilla. Masih ada banyak hal yang belum selesai dalam hidup Ashilla. Masalah hubungannya dengan Abifian saja belum menemukan titik terang. Mana mungkin dia dengan sa