Jika Milda mengira masa-masa kehamilan adalah yang terberat, Milda jelas salah, karena ternyata masa-masa pasca melahirkan jauh lebih melelahkan. Dua ratus kali lipat. Bahkan rasanya sakit-sakit sisa melahirkan tidak ada apa-apanya lagi jika dibandingkan rasa frustasi dan kelelahan yang bukan hanya dari fisik tetapi juga mental di hari-hari setelah melahirkannya.
Suara tangisan bayi menggema, padahal Milda yakin ia baru saja menyusui bayinya itu beberapa detik yang lalu. Bahkan ia belum selesai mengancingkan bajunya sendiri namun sang bayi sudah kembali menangis, menagih haknya untuk diberi s**u.
“Astaga sayang… Mami mau makan dulu, Nak…” Milda rasanya ingin ikut menangis. Ia benar-benar lapar karena belum sempat makan sejak siang. Namun meski begitu, Milda tetap kembali menggendong bay
