41. Kado Istimewa

2475 Words

Abil                                 Aku menguap untuk kesekian kalinya begitu bacaanku mulai terasa membosankan. Aku menatap ke arah Mas Juna yang tampaknya masih asik dengan buku di tangannya. “Bil, jangan gerak-gerak terus.” Mas Juna meraup mukaku dengan sebelah tangannya sementara pandangannya masih fokus pada buku di depannya. “Aku bosen,” keluhku sambil melipat majalah yang aku baca. Mas Juna menunduk kemudian menatapku. Saat ini Mas Juna sedang bersandar di sofa, sementara aku tiduran di pahanya. Kami memutuskan untuk membaca buku bersama di ruang tengah karena dari tadi kami tidak ada kegiatan.  “Atau mau tidur, Bil?” Aku mengangguk. “Iya.” “Tunggu bentar, ya, nanggung. Bentar aja. Lima menit.” Aku mengebuskan napas pasrah. Begini ini Mas Juna, sekalinya membaca b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD