Tubuh Daru mundur beberapa langkah karena tinjuan seniornya. Pria ini merasakan pipi kanannya memanas. Daru juga merasakan sudut bibirnya mengeluarkan cairan kental. Pria ini menyeka sudut bibirnya, dan menemukan darah menempel di kulit tangannya. Daru menegakkan tubuh, lalu menatap Fahri yang menatapnya nyalang dengan rahang mengeras. “Ternyata kamu yang udsh memutuskan Zetaya dengan cara yang tidak gentle sama sekali itu kan?” tanya Fahri. Tubuh Daru pun menegang seketika. Jantungnya berdetak tak karuan. Seniornya itu tahu dari mana tentang masa lalu Zeta? Apa Zeta menceritakan semuanya? “A..Abang tahu da..dari ma—” “Jangan-jangan, kamu juga yang sudah membuat Zetaya terlihat murung satu minggu ini? Apa motif kamu kembali lagi ke kehidupan Zetaya, Andaru?!” tanya Fahri dingin. Tubu