[Pagi ini saya ketemu papa kamu and I said, I'll marry your daughter.] Wajar kalau Rinai sampai mematung, kan? Meski hanya sejenak, yang lalu dia tatap sosok di ujung ruang dekat jendela, berduaan dengan Mbak Lea. Hell, apa maksudnya? Rasa hati, Rinai ingin lengser ke sana. Menerjang seorang Arsen Dhanandjaya dan meletakkan kasar secarik kertas ini di atas meja tersebut, bertanya, "Apa-apaan, huh?!" Namun, itu cuma adegan dalam bayang Rinai saja. Nyatanya, dia berdiri diam di di sini, meremas kertas bertulisan tangan Om Arsen, sebelum berikutnya Rinai buang ke tong sampah. Sengaja! Di ujung sana Om Arsen melihatnya, membuat sudut bibir Rinai terangkat culas. Apakah sudah terlihat jelas bahwa Rinai mengibarkan bendera perang kepada laki-laki itu? Bahwa 'break' yang dimaksud oleh Om Arse