90. Rasa yang Pernah Ada dan Tertinggal

2156 Words

"Lho, Arsen ... ada perlu apa, nih? Kayaknya baru lihat kamu mampir di SM," katanya, Awan Putra Semesta. Kebetulan macam apa, Arsen yang datang ke perusahaan itu bertemu dengan sosok papa dari perempuan yang dipuja. Arsen senyum, gegas menyalaminya hingga alis Bang Awan naik sebelah. Kok, ya, cium tangan segala? "Kalau nggak salah, SM juga perusahaan digital yang bergerak di bidang periklanan." Arsen tuturkan jawabannya. Ah, benar. Awan manggut-manggut. "Mau ngiklan produk, toh?" Arsen senyum lagi. By the way ... "Bang Awan sibuk?" Baru hendak melenggang dan pamit, tetapi ditanya begitu, Awan berikan gelengan. "Nggak begitu. Kenapa? Ada perlu sama saya?" Hal yang membuat Arsen kian memasuki wilayah Semesta Media, di mana kini dia duduk pada sofa ruang kerja salah satu owner-nya. Bag

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD