"Ini berkasnya, Bang." Hari itu, sebut saja abang, Arsen betul-betul membuat janji temu dengan seorang founder perusahaan berbasis media, yang katanya punya kelebihan di bidang intelek. Ya, gitulah. Bang Langit meraihnya. Beberapa bukti yang sudah Arsen himpun dalam wujud kertas dan file di sebuah flashdisk. Arsen melihat Bang Langit mulai mengotak-atik. Tentu, ada laptop yang sengaja dibawa pada pertemuan mereka. "Semuanya akun fake." Betul. Makanya itu Arsen selalu meminta Rinai untuk tidak usah mengkhawatirkannya. Ini hanya kejadian yang dibuat-buat seseorang semata agar Rinai terpuruk, lalu Arsen sengsara. Sebab baginya, Rinai adalah prioritas utama yang menentukan bahagia atau tidaknya Arsen di sini. "Kita bisa usut beritanya, siapa di balik isu yang diberitakan," ucap Bang Langi