100. Detik-Detik Menuju Hari H

2274 Words

"Sebenernya apa yang udah Papi perbuat di masa lalu, sampe-sampe keluarga kita berasa kayak kena kutukan gini? Pasangannya banyak yang berusia jauh, sejauh Wala sama Flora, Arsen dan Rinai pula, bahkan dulu Awan sama Ainara. Oh, ya, kita juga." "Hush!" Papi Alam langsung menegur. "Kasar banget, kok, bilangnya kutukan, Mi? Ambil positifnya saja," kata papi teruntuk sang istri. "Lebih enak didenger lagi kalo kata kutukannya diganti berkah." Yeah, Eyang Rana dan Eyang Alam menginap di kediaman mempelai, alias Rinai yang besok sudah tiba hari H pernikahannya. Di malam itu rumah Papa Awan penuh ramai, pestanya dirayakan di gedung, tetapi yang namanya rumah bapak hajat tentu saja tidak sepi menjelang hari ijab. Nih, ya, mari kita absen satu per satu. Di luar, ada sekumpulan om-om Rinai yang a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD