82. Berduaan atau Bertigaan

1559 Words

"Hayo ... Ayah lagi pedekatein Ibu lagi, ya?" Batara lantas meletakkan ponselnya, menghadap Arsen. Kini sudah duduk di sofa sambil bawa-bawa puding buah buatan mbak pacar. Batara belum tahu siapa, dia menahan diri dan membiarkan untuk tetap begini sampai nanti Arsen sendiri yang memberi tahunya. Meski jujur, penasaran sekali. "Kalo nggak mau kehilangan ibu, kenapa Ayah tetap ambil jalan itu ... dulu? Pasti udah paham risikonya sebelum ngambil keputusan buat menduakan ibu, kan?" Oh, Arsen sudah berdamai dengan masa lalu terkait ayah, meski dia masih abu-abu dengan tanggapannya pada wanita, tetapi setelah ada Rinai ... Arsen rasa dia baik-baik saja dengan itu, dan dia pun jadi baik-baik saja dengan Rinai. Tidak ada pula niatan untuk kelak menjadikan Rinai seperti ibu, Arsen sangat memben

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD