"Akhir-akhir ini Ayah jadi jarang lihat kamu di rumah, Arsen. Meski biasanya kalau hari Minggu pun kamu di kantor, tapi Ayah rasa minggu-minggu ini kamu nggak bertelur di sana, ya? Apa udah nemu sarang baru?" Analogi macam apa itu? Arsen terkekeh. Dia letakkan teko di meja selepas mengisi air dalam gelasnya. "Sekarang Arsen punya pacar, Ayah." Oh, well .... Bapak Batara yang terhormat auto menghentikan laju kursi rodanya, menatap Arsen yang tengah meneguk air mineral pagi ini di ruang makan mereka, sehabis joging di treadmill. By the way, itu kabar baik. Sudut bibir Pak Batara terangkat, dia menjalankan roda kursinya ke arah si sulung. "Sama juru masak itu, ya?" Arsen terkesiap, tetapi tak nampak, dia begitu apik mengendalikan reaksinya, dengan tetap terlihat tenang dan santai. "Aya