Ch-16 Peach, anggur

1621 Words

Usai dari pertemuan tersebut Rey mendapatkan telepon dari orang yang dia tugaskan untuk menjaga Raina. “Kenapa kamu menelepon? Apa ada masalah?” Tanya pria itu dengan nada cemas. “Saya mendengar suara sesuatu terjatuh beberapa kali, saya juga mengetuk pintu rumah Nona Raina. Tapi beliau tidak membukakannya, Presdir.” Rey memijit pelipisnya sendiri, pria itu ingin menahan diri agar tidak datang ke sana. Tapi semakin dia tahan keinginannya, hatinya semakin gelisah. “An? Antarkan aku ke kediaman Raina.” “Baik, Tuan.” Mobil yang dikemudikan Andreas kini melesat menuju ke kediaman Raina. Setibanya di sana, Rey meminta orang suruhannya untuk membuka paksa pintu rumah tersebut. “Kalian tunggu di sini!” Perintah Rey seraya masuk ke dalam. “Raina? Raina?” Panggilnya. Tidak ada sahutan dari d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD