Nevan masih memegang kartu nama tadi. Dia membaca data setiap tulisan yang terlampir pada kartu tersebut. Selain nama, juga terlampir sebuah nama perusahaan di sana. "Ini kartu nama milik siapa? Milik pengunjung yang mana? Masa iya ini punya lelaki suami dari wanita teman kencan pria sialan itu?" Nevan hanya menduga saja. Untuk pastinya dia tidak tahu jika dia membuka rekaman CCTV. Di toko memang dilengkapi beberapa kamera CCTV. Bukan untuk mencurigai siapa-siapa, tapi untuk memantau saja. Siapa tahu ada informasi penting yang dibutuhkan seperti kali ini, bukan? Toko memang sepi saat ini. Sandra nampak duduk beristirahat sambil meminum segelas minuman dingin yang creamy. Lalu Nevan naik ke lantai dua. Di sana pusat kendali CCTV. "Hey, untuk apa kamu naik ke lantai dua?" lontar Sandra

