Padahal Nevan sudah menggebu-gebu dan berada di ujung pelepasannya. Salahkah jika dia meminta itu pada Casia? Mereka saling suka. Lalu apa yang menghalangi? "Aku sudah dewasa, Kakak," protes Nevan. Jujur, dia kesal jika Casia selalu menyebutnya belum dewasa. "Semua akan indah pada waktunya, Sayang." Ini pertama kalinya Casia memanggil Nevan begitu. Membuat pria itu menurut seperti kucing yang dielus kepalanya. Melihat Nevan yang memelas, Casia tak tega juga. Ia pun kembali menyapu bibir Nevan. Masih ada sisa terbakar di sana. Dan ketika ia menyesapnya lagi, semua itu seperti tersulut. Bibir Nevan kembali terasa panas. Satu tangan Casia lalu melepas celana dalam Nevan. "Kakak ... apa kamu ..." Nevan melepas pagutan bibir mereka. Nampak milik Nevan yang bebas dari kurungan, kini seda

