41

1284 Words

Amel mengeram. Sesi pillow talk dengan agenda pelaporan berisikan masalah Rara nampaknya akan berujung kegiatan lain jia ia terus membiarkan Hang berbuat onar. Laki-laki yang saat ini dalam posisi menyamping itu terus saja meniupkan nafas hangat ke tengkuknya. Membuat Amel hampir saja goyah dan terbuai. Laki-laki tua ini belum pernah disesap ubun-ubunnya pasti, makanya seenak jidad sendiri begini. “Mas..” Amel mulai resah. Plak!! Hingga melayangkan tampolan maut ke tangan-tangan laknat yang baru saja akan memulai debut di atas tubuhnya. “Mas denger kok Sayang. Rara lagi ngambek ke Bumi gitu kan?! Alah bias...” Hang meringis. Ucapan Hang mendadak terhenti karena Amel menarik rambut lelaki itu demi menjauhkan wajahnya dari ceruk leher sang istri. “Bisa serius nggak?! Masa depan ana

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD