35

1242 Words

“Kalau anak Om buat saya, Om kasih restu kan?!” Bencana! Bencana besar! Hanggono Tirto terlihat semakin murka dan Amel tak akan membiarkan seluruh waktu istirahat-nya nanti untuk mengurus kemarahan sang suami. Jujur saja ia sudah sangat lelah. Hang akan menjadi banteng yang membutuhkan Matador untuk menenangkan makhluk bertanduk itu. “Saya ham..” “Permisi.. Selamat siang. Apa Restinya ada?” seketika semua orang memfokuskan diri pada sosok yang dengan sopan nya menanyakan keberadaan Resti. Tak terkecuali Victor. “Ada perlu apa?!” tanya Hang ketus. Laki-laki itu masih dalam mode senggol bacok. Jadi alih-alih dapat mengontrol emosi Hang justru melampiaskannya pada orang lain. Pemuda yang berdiri dengan kemeja dimasukan ke dalam celana tersebut menerbitkan senyum. Ia membenarkan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD