Yang tersayang

633 Words

Veve keluar kamar mandi dengan jalan mengakang. Selakangannya sangat sakit. Belum lagi ia harus pakai pembalut karena datang bulan. Akbir yang melihat itu, malah terkekeh geli. Ekspresi istrinya benar-benar membuat ia makin jatuh cinta. Veve menunduk malu melihat Akbir yang tertawa. Ia ingin melempar kepala Akbir dengan lampu belajarnya. Tapi, kasihan juga. Veve menangis. Ia terisak pelan. Ia benci kalau di tertawai. Ia malu setengah mati. Akbir yang melibat itu gelagapan sendiri. Langsung ia berdiri dan memeluk Veve. "Maaf, kakak gak maksud nertawain kamu." ucap Akbir tulus sambil mengelus lembut punggung Veve. "Kak Akbir jahat! aku kayak gini juga gara-gara kakak. Kalau aja tadi malam kakak gak nidurin aku. Pasti aku masih bisa jalan normal." isak Veve sambil mencebikkan bibirnya.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD