Veve berjalan menyusuri koridor sekolanya. Dia tak bisa menahan senyum atas perlaukan Akbir. Padahal dalam hati ia menyakinkan akan suka pada Leo. Tapi pesona Akbir memang tak bisa di tolak. Yang jadi masalahnya, emang Akbir suka sama Veve? secara dia pria dewasa yang tampan juga mapan. "Ah sudahlah, mana mungkin manusia menyebalkan tapi sexy itu suka sama gue?" Ucapnya dalam hati. Ini masih jam 6 pagi. Dan sekolah masih sepi. Tau gini ia tadi mengajak Akbir jalan-jalan dulu, daripada di sekolah tidak ada temannya juga. "Woyy diem diem baaekk!!" Teriak Alarik di samping kuping Veve, juga menabok pundak belakang cewek itu, Membuat Veve mengelus d**a karna kaget. Kenapa bocah tuyul jam segini sudah muncul aja. "Kayak jailangkung lo! muncul tiba-tiba!" Ketus Veve seraya mendelik. "Gapapa