*** Helena melirik tangan nakal itu dengan mata yang penuh dengan kekhawatiran dan ketegangan. d**a Helena berdebar kencang, seolah mencoba mengikuti irama ketegangan yang menyelimuti dirinya. Helena menggigit bibirnya dengan kuat, ia tetap bertahan, mencoba menahan sesuatu yang sulit diungkapkan dalam dirinya. “Kau akan menjerit minta diteruskan dan tak ingin berhenti. Percayalah,” bisik Heros dengan suara yang penuh gairah, sembari mendekatkan bibirnya ke telinga Helena. Heros mengecup lembut daun telinga sang gadis, membuat Helena merasakan getaran aneh di dalam dirinya. Kemudian, dengan gerakan sensual, Heros mengulum cuping telinga Helena dengan lembut, membasahi area tersebut dengan liur yang terasa hangat di kulitnya. Helena merasa campur aduk antara keinginan untuk melawan dan